Laman

Senin, 27 Februari 2012

Biarkan Aku yang Mengundurkan Diri..

Kisah ini kembali ku urai bersama kenangan-kenangan yang pernah terlukiskan dalam memori jiwa… Saat semuanya terasa menyesakkan dada, ketika semuanya tak bisa lagi terlukiskan lewat kata-kata. 
Aku hanya bisa terpaku meratapi… Secebis rasa yang mesti ku akhiri. Penuh luka dan bersimbah air mata, namun tetap harus dijalani. Meski aku tak pernah meminta ini untuk terjadi. 
Percikan iman membuatku begitu yakin atas keputusan ini.. mungkin ini memang jalan terbaik untuk kita. Untuk perjalanan yang telah kita lalui berdua, tanpa adanya Ridho Ilahi. 

Kau hadir mengisi kehidupanku. Kau ketuk pintu hatiku, yang membuatku enggan berpaling dan menjauh darimu. Kau hadirkan bunga-bunga asmara antara kita. Hingga sampai saat dimana ku tersadar, entah jalan apa yang sedang kulalui ini. Tanpa petunjuk mana yang benar dan mana yang salah.. karena semua masih nampak abu-abu, belum jelas ujung dari semua ini. 

Ku katakan aku telah siap! Mengarungi hidup bersamamu. Pun ku yakin kau siap dengan semua yang terjadi pada kita.


Tuesday, December 20, 2011 at 8:55pm ·