perbedaan Seminar dan Simposium
A.
Pengertian
Seminar
merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas
adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari
suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan
kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang
kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan
dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun
sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang
diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta
oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan
dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila
masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan
umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar
terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas
suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut
seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari
hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan
yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan
dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila
para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak
dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan
pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok
persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua
sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan
selanjutnya sudah terarah.
B.
Penggunaan Seminar
Seminar
akan efektif bila:
1.
Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2.
Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para
peserta dapat diajak berfikir logis.
4.
Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5.
Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6.
Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.
7. Kelompok
tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
C.
Kelebihan dan kelemahan :
a.
Kelebihan :
1.
Membangkitkan pemikiran yang logis.
2.
Mendorong pada analisa menyeluruh.
3.
Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4.
Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5.
Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
b.
Kelemahan :
1.
Membutuhkan banyak waktu.
2.
Memerlukan pimpinan yang terampil.
3. Sulit
dipakai bila kelompok terlalu besar.
4.
Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5.
Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
II.
SIMPOSIUM
A.
Pengertian
Simposium
adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin.
Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan
aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi,
suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek
disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara
dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah
(pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan
penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya
pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum
dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas
utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu
saja.
B.
Penggunaan Simposium
Simposium
dapat digunakan :
1. Untuk
mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika
kelompok peserta besar.
3. Kalau
kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika
ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
C.
Kelebihan dan Kelemahan :
a.
Kelebihan :
1. Dapat
dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dapat
mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3.
Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan
menjadi sidang lebih menarik.
4. Dapat
direncanakan jauh sebelumnya.
b.
Kelemahan :
1. Kurang
spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang
interaksi kelompok.
3.
Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak
terasa formal.
5.
Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit
mengadakan kontnol waktu.
7. Secara
umum membatasi pendapat pembicara.
8. Membutuhkan
perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9.
Cenderung dipakai secara berlebihan.
Seminar dan lokakarya ini dirancang untuk meningkatkan
kemampuan peserta dalam membuat artikel hasil penelitian maupun konseptual
(nonpenelitian) untuk jurnal ter-akreditasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar