SURAT CINTA
Kafka,
Saat aku buat tulisan ini artinya kita sudah tidak bersama. Mungkin
juga kita memang tdak ditakdirkan bersama. Satu hal yang pasti, saat ini aku
sedang sendiri dan sedang memikirkanmu.
Oh iya, sekarang bagaimana kabarmu disana?. Tak pernah tau apa kabarmu
sekarang. Kau mungkin sedang bersama seseorang saat ini. Orang yang jauh lebih
baik dariku. Atau apakah mungkin kau juga sedang sendiri seperti aku?. Hahaha
Gak munafik
hal terakhir itu yang aku inginkan.
Bolehkah aku meminta sesuatu padamu?. Tenang saja, aku tidak memintamu
kembali.
Yaa walaupun sedikit berharap kau melakukannya
tanpa kau pinta.
Kau tau apa yang aku inginkan darimu?. Terdengar sangat bodoh dan
seperti sangat mudah dilakukan. Namun rasanya pun tak mungkin kau untuk melakukannya.
Ini hanya seandainya saja saat kau memang bukan jodohku. Memang konyol tapi aku
ingin kau bercerita.
Aku ingin kau bercerita kepada anakmu mengenaiku. Orang yang telah
menyakitimu.
Orang yang
telah membuatmu menangis. Orang yang selalu membuatmu terluka.
Namun
ceritakan juga kepada anakmu.
Bahwa akupun pernah membuatmu tertawa. Bahwa akupun pernah membuatmu
bahagia. Orang yang pernah mengisi ruang dihatimu.
Dan satu hal
yang paling penting. Katakan bahwa aku orang yang membuatmu banyak belajar. Belajar
dari segala kesalahan yang seringkali aku perbuat kepadamu. Dan sedikit yang
tersisa dariku.
Katakan dengan
bangga kepada anakmu. Bahwa aku senang
pernah bertemu denganmu. Katakan kepada anakmu bahwa aku ini hanya kesalahan
yang pernah kau temui. Namun katakan bahwa kesalahan itu adalah paling berarti
dalam hidupmu. Karena kesalahanmu telah menjadikanmu seseorang. Seorang ayah
yang hebat untuk dirinya serta anak-anaknya. Dan suami terbaik untuk istrinya.
Setelah menulis
tulisan ini. Mungkin aku akan tertawa
karena membacanya. Dan aku akan berkata pada diri sendiri “AKU BODOH dan
CENGENG”.
Namun
sepertinya semuanya yang membaca tulisan ini pun akan berkata begitu kepadaku
berkata “ payah banget si lu jadi cwe”.
“jadi cwe kok
cengeng banget”.
Jawabanku
adalah..
Ya, aku memang
bodoh. Bodoh karena melepaskanmu dengan mudah. Cengeng karena terus menangisi
kepergianmu disisa hidupku. Namun, aku ini adalah seseorang yang paling berani.
Mengungkapkan perasaan yang ada dihati. Bukan menjadi seseorang yang munafik. Menyembunyikan
perasaan yang ada lalu mempermainkan perasaan orang lain. Pura-pura tidak
terjadi apa-apa.
Sebenarnya aku
tak tau. Ini sebuah harapan kepadamu. Atau sebuah perasaan akan takut
kehilanganmu.
Yup. Perasaan
ini tentu banyak orang lain yang merasakannya kepadamu. Orang yang telah
mengisi hidupmu sebelum kedatanganku juga setelah kepergianmu. Atau mungkin
kita punya perasaan yang sama?. Namun tentu saja aku tak pernah tau itu untuk
siapa kau berikan.
Bolehkah aku
memohon kepadamu?
Tolong
pastikan aku menyesal karena kehilangan seorang lelaki sepertimu. Dan pastikan
bahwa nanti kau selalu bahagia. Karena senyummu, tawamu adalah sedikit obat
penyesalanku.
Dengan atau
tanpamu. Kau selamanya ada dihati.
Oh iya, tolong
kau rahasiakan ini. Tolong baca saja dan ingat baik-baik. Jangan pernah kau
katakan mengenai perasaan yang aku tulis. Rahasiakan dari seseorang yang nanti
akan menjadi takdirku.
Karena dia
akan terluka bila mengetahuinya
Neina
Neviana..
(Fitri
Daniyati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar