Laman

Selasa, 03 April 2012


SURAT CINTA
Kafka,
Saat aku buat tulisan ini artinya kita sudah tidak bersama. Mungkin juga kita memang tdak ditakdirkan bersama. Satu hal yang pasti, saat ini aku sedang sendiri dan sedang memikirkanmu.
Oh iya, sekarang bagaimana kabarmu disana?. Tak pernah tau apa kabarmu sekarang. Kau mungkin sedang bersama seseorang saat ini. Orang yang jauh lebih baik dariku. Atau apakah mungkin kau juga sedang sendiri seperti aku?. Hahaha
Gak munafik hal terakhir itu yang aku inginkan.
Bolehkah aku meminta sesuatu padamu?. Tenang saja, aku tidak memintamu kembali.
 Yaa walaupun sedikit berharap kau melakukannya tanpa kau pinta.
Kau tau apa yang aku inginkan darimu?. Terdengar sangat bodoh dan seperti sangat mudah dilakukan. Namun rasanya pun tak mungkin kau untuk melakukannya. Ini hanya seandainya saja saat kau memang bukan jodohku. Memang konyol tapi aku ingin kau bercerita.
Aku ingin kau bercerita kepada anakmu mengenaiku. Orang yang telah menyakitimu.
Orang yang telah membuatmu menangis. Orang yang selalu membuatmu terluka.

Namun ceritakan juga kepada anakmu.

Bahwa akupun pernah membuatmu tertawa. Bahwa akupun pernah membuatmu bahagia. Orang yang pernah mengisi ruang dihatimu.

Dan satu hal yang paling penting. Katakan bahwa aku orang yang membuatmu banyak belajar. Belajar dari segala kesalahan yang seringkali aku perbuat kepadamu. Dan sedikit yang tersisa dariku.
Katakan dengan bangga  kepada anakmu. Bahwa aku senang pernah bertemu denganmu. Katakan kepada anakmu bahwa aku ini hanya kesalahan yang pernah kau temui. Namun katakan bahwa kesalahan itu adalah paling berarti dalam hidupmu. Karena kesalahanmu telah menjadikanmu seseorang. Seorang ayah yang hebat untuk dirinya serta anak-anaknya. Dan suami terbaik untuk istrinya.

Setelah menulis tulisan ini. Mungkin aku akan tertawa  karena membacanya. Dan aku akan berkata pada diri sendiri “AKU BODOH dan CENGENG”.
Namun sepertinya semuanya yang membaca tulisan ini pun akan berkata begitu kepadaku berkata “ payah banget si lu jadi cwe”.
“jadi cwe kok cengeng banget”.

Jawabanku adalah..
Ya, aku memang bodoh. Bodoh karena melepaskanmu dengan mudah. Cengeng karena terus menangisi kepergianmu disisa hidupku. Namun, aku ini adalah seseorang yang paling berani. Mengungkapkan perasaan yang ada dihati. Bukan menjadi seseorang yang munafik. Menyembunyikan perasaan yang ada lalu mempermainkan perasaan orang lain. Pura-pura tidak terjadi apa-apa.

Sebenarnya aku tak tau. Ini sebuah harapan kepadamu. Atau sebuah perasaan akan takut kehilanganmu.

Yup. Perasaan ini tentu banyak orang lain yang merasakannya kepadamu. Orang yang telah mengisi hidupmu sebelum kedatanganku juga setelah kepergianmu. Atau mungkin kita punya perasaan yang sama?. Namun tentu saja aku tak pernah tau itu untuk siapa kau berikan.

Bolehkah aku memohon kepadamu?
Tolong pastikan aku menyesal karena kehilangan seorang lelaki sepertimu. Dan pastikan bahwa nanti kau selalu bahagia. Karena senyummu, tawamu adalah sedikit obat penyesalanku.
Dengan atau tanpamu. Kau selamanya ada dihati.

Oh iya, tolong kau rahasiakan ini. Tolong baca saja dan ingat baik-baik. Jangan pernah kau katakan mengenai perasaan yang aku tulis. Rahasiakan dari seseorang yang nanti akan menjadi takdirku.

Karena dia akan terluka bila mengetahuinya
Neina Neviana..
(Fitri Daniyati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar